Friday, January 20, 2012

Nothing Does

Yak ini best part (menurut gue) dari film Eat Pray Love.
Tadinya saya mau nyiapin buat nge cut filmnya, ternyata di youtube udah ada videonya. Asiik :D


Conversationnya kurang lebih kaya gini:
Steve: Hey.
          I believe this is the song they were supposed to play at our wedding.
(Steve smile, Harvest Moon backsound playing)
(Steve and Liz dancing)
Liz:     I did love you, Steve.
Steve: I know.
          But I still love you.
Liz:     So love me.
Steve: I miss you.
Liz:     So miss me.
          Send me love and light every time you think of me.
          Then dropped it.
          Because nothing last forever.
          Nothing does.

Well, cukup suram gue akui. Cerita awalnya tentang Mbak Elizabeth Gilbert alias Liz yang gimana sih you know lah wanita karir. Dia penulis, sukses, cukup terkenal, intinya karir dan fame nya lagi di puncak. Suaminya ganteng. Rumahnya bagus. Tajir, suka travelling keliling dunia gitu. Sebagian orang mungkin ngeliat hidup dia perfect, tapi... dia malah ngerasa bukan ini yang dia pengen. Ada sesuatu yang hilang. Akhirnya dia cerai, dia tinggalin semua kehidupan dia, dan well, dia malah jatuh ke pelukan cowo baru - dan gagal. Selanjutnya dia memutuskan untuk pergi, ke tempat yang jauh, agar bisa mengenal diri sendiri dulu.

Sebelum scene ini, si Liz belum bisa memaafkan diri sendiri kenapa dulu dia menceraikan suaminya. Si Liz sadar sepenuhnya kalau cinta yang dulu dia rasakan itu belum mature, yah anggaplah bahasa anak jaman sekarang cinta monyet gitu. Jadi dia agak galau antara mentingin ego dia yang belum bisa nerima Steve apa adanya dan perasaan Steve yang udah mencintai dia sepenuhnya, sama kayak janji pernikahan itu. Kalo kata Steve, "I took vows, till death. And I took them seriously."

Kenapa gue suka part yang ini? Well ini menurut gue cinta yang dewasa banget. Cinta yang membumi, dan ga lupa untuk tumbuh terus ke langit. Gimana ya? Cinta itu untuk disikapi saat ini dan melanjutkan perjalanan selanjutnya, dengan pedoman masa lalu. Tapi kita ga boleh terpaku masa lalu. Kalo kita terpaku masa lalu, kita malah ga maju-maju, stuck di tempat itu. Sebelum bisa maafin orang lain, maafin dulu diri sendiri.

Karena kita manusia. Tempatnya salah dan lupa (galau ga termasuk berarti). Maka kita harus bisa memaafkan kesalahan-kesalahan. Memaafkan kesalahan orang lain itu sulit, gue tau kok. Tapi nyatanya memaafkan diri sendiri jauh lebih susah.

Jadi? Gimana? Sudahkah kamu memaafkan dirimu sendiri? :)

No comments:

Post a Comment